Last modified: 2018-05-11
Abstract
Motivasi memegang peranan yang penting dalam proses belajar. Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya pendidikan sains di Indonesia adalah banyaknya konsep yang dikembangkan dalam kurikulum tidak berhubungan secara langsung dengan lingkungan dan kebudayaan asli peserta didik sehingga ketika pertama kali diperkenalkan dengan konsep-konsep dan aplikasi konsep-konsep tersebut peserta didik merasa asing. Hal inilah yang menyebabkan motivasi belajar rendah. Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya motivasi belajar mahasiswa PGSD UNDARIS dalam Perkuliahan konsep dasar IPA. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan motivasi belajar mahasiswa PGSD UNDARIS melalui perkuliahan konsep dasar IPA berpendekatan etnosains. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model Kemmis and Taggart yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah mahasiswa PGSD UNDARIS semester 1 tahun akademik 2017/2018 sebanyak 16 mahasiswa Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan angket. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan uji gain. Penelitian dilakukan sebanyak 2 (dua) siklus. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa motivasi belajar mahasiswa PGSD UNDARIS dalam perkuliahan konsep dasar IPA meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan motivasi belajar mahasiswa pada setiap siklus. Berdasarkan evaluasi pada setiap siklus diperoleh data pada siklus I mahasiswa yang memiliki kategori motivasi belajar tinggi sebanyak mahasiswa (75%). Pada siklus II mahasiswa yang memiliki kategori motivasi belajar tinggi sebanyak 16 mahasiswa (100%). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar mahasiswa PGSD UNDARIS dapat di tingkatkan melalui perkuliahan konsep dasar IPA berpendekatan etnosains.
Keywords
References
Agustine, T. 2009. Pengaruh Penggunaan Strategi Heuristik terhadap Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa. Skripsi Jurusan Pendidikan Matematika FKIP UNPAS: tidak diterbitkan.
Arikunto, Suharsini. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Baker, D. & Taylor. 2007. The effect of culture on the learning of science in non-western countries: the result of and integrated research review. Intenational Journal of Science Education (16), 1- 16.
Hobri. 2009. Metodologi Penelitian Pengembangan (Developmental Research). Diunduh di http://hobri.blog.unej.ac.id (diakses 18-1-2011).
Joseph, M.R. 2010. Etnhoscience and Problem of Method in the Social Scientific Study of Religion. Oxford Journal. 39 (3) :241-249.
R.P. Sitiavata. 2013. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis SAINT. Yogyakarta: DIVA Press.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Jaya
Snively, G. & Corsiglia. 2011. Discovering Indigenous Science: Implications for Science Education. Science Education.Vol 85 (1).Pp.7-34.
Stanley,W.B& N.W. Brickhouse. 2001. The Multicultural Question Revisited. Science Education. Vol 85 (I).Pp.35-48.